Dia meminta obrolan yang disampaikan di media sosial agar tidak dibawa serius. Apalagi kata dia, perdebatan yang memancing emosional.
"Oleh karena itu, dari awal saya melihatnya, yang satu senang sensasi, yang satu senang menyerang. Perdebatan itu biarkan ada di antara mereka," kata Cholil Nafis.
Dia kembali menegaskan tidak sembarang orang boleh menafsirkan Alquran bahkan ada tingkatannya masing-masing.***