PKB Usul Kontes Burung Berkicau Jadi Cabor di PON Mendatang

- 17 Oktober 2021, 16:29 WIB
Pameran dan lomba burung berkicau Launching HPBI Paster berlangsung lancar dan tertib pada Minggu, 26 September 2021
Pameran dan lomba burung berkicau Launching HPBI Paster berlangsung lancar dan tertib pada Minggu, 26 September 2021 /Zoni Mazni/Maung Bandung/

WARTA SASANDO - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengaku akan mengusulkan kontes burung berkicau sebagai cabang olahraga (cabor).

Melalui keterangannya pada Minggu, 17 Oktober 2021, Daniel Johan mendorong Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk mengakui kontes burung berkicau sebagai cabor sehingga bisa diikutkan pada even olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang.

Menurut Daniel Johan, kontes burung berkicau layak dikategorikan sebagai cabor karena membutuhkan banyak gerakan, strategi, dan latihan yang intensif.

Baca Juga: Putri Bill Gates Menikah dengan Atlet Berkuda Asal Mesir secara Islam

"Sebetulnya kategorisasi cabang olahraga adalah dialektika yang hampir abadi. Permaianan kartu bridge, catur, sampai e-sport itu kan masih debatable juga," tutur Daniel Johan, dikutip dari Antara.

Menurutnya, permainan kartu bridge, catur, dan e-sport itu berawal dari sebuah permainan, hobi, yang pada dasarnya minim gerakan.

Namun, tambahnya, karena dianggap butuh strategi yang khusus, maka permainan itu pun dikategorikan sebagai olahraga otak.

"Nah, dalam kontes burung berkicau, gerak strategi dan latihannya malah lebih banyak daripada permainan brideg, catur, maupun e-sport," ujarnya.

Baca Juga: Usulan Jadwal Pemilu 2024 oleh Pemerintah Tuai Polemik, Ini Kata Mahfud

Daniel Johan menyakini jika kontes burung berkicau tersebut dikategorikan sebagai cabang olahraga, maka akan membawa multiplier effect yang positif.

"Belum lagi dari sisi ekonomi. Saat ini saja burung kicau telah menjadi sektor riil yang menghidupi basis ekonomi rakyat," tuturnya.

Mulai dari penangkaran, pakan, kandang, hingga event pertandingan, yang faktanya lebih besar daripada banyak cabang olahraga. Sehingga kicau mania bisa dikatakan telah tumbuh menjadi sebuah industri kerakyatan yang nyata.

Selain itu, Daniel pun menyebut bahwa perputaran ekonomi dalam kontes burung berkicau dapat mencapai angka yang fantastis per tahunnya.

"Perputaran ekonominya mencapai tujuh triliun rupiah lebih per tahun," ujarnya.

Baca Juga: Harimau Terkam Dua Warga Hingga Tewas, Satu Korban Diserang Saat Asyik Main HP

Sementara itu, pendiri komunitas kicau mania Bang Boy BNR menuturkan bahwa potensi ekonomi dan penguatan komunitas kicau mania sangat positif.

"Akan tetapi, saat ini menghadapi sejumlah kesulitan-kesulitan karantina yang terlalu banyak aturan dan menghambat tumbuhnya industri ini," ungkapnya.

"Kami juga berharap pemerintah mempermudah upaya ekspor burung kicau," pungkasnya.***

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat Antara


Tags

Terkini