WARTA SASANDO - Amerika Serikat mengancam akan memboikot pertemuan G20 jika ada pejabat Rusia yang menghadiri pada pertemuan tersebut.
Ancaman boikot pertemuan G20 disebabkan munculnya laporan pembantaian massal warga sipil yang diduga dilakukan tentara Rusia di Bucha, Ukraina.
Dikutip wartasasando.com dari Pikiran-Rakyat.com, keseriusan Amerika memboikot pertemuan G20 di Bali ini disampaikan Menteri Keuangan Janet Yellen saat dengar pendapat dengan Komisi Keuangan DPR Amerika Serikat.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Sisi Lain Anda dengan Temukan Gambar Pertama
“Presiden Biden jelas mengatakan bahwa tidak ada lagi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga keuangan manapun,” kata Janet Yellen.
Menurut Yellen, pembantaian Kota Bucha yang dilakukan Rusia mewakili penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global berbasis aturan dan akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar.
Janet Yellen pun menyinggung negara-negara anggota G20 seperti China, Arab Saudi, dan India yang belum mengeluarkan pernyataan resmi menentang invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Februari lalu.Ramadha
Baca Juga: Dokter Spesialis Kardiovaskular Bagi Tips Cegah Kolesterol Tinggi Selama Puasa Ramadhan
Ia pun menyatakan dengan tegas sikap presiden Joe Biden yang ingin Rusia segera didepak dari keanggotaan G20.
“Dia (Biden) meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20 dan saya sudah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia jika ada di sana,” tegasnya lagi.
Pernyataan Jannet Yellen itu dikeluarkan sesaat setelah Pemerintahan Joe Biden mengumumkan sanksi baru untuk menghukum tindakan Rusia.
Baca Juga: Tes Psikologi: Cara Berpegangan Tangan Anda dengan Pasangan Ungkap Hubungan Sebenarnya
Diketahui bahwa, Indonesia akan menjadi pemimpin G20 pada tahun ini dan puncak KTT G20 akan berlangsung di Bali pada Oktober 2022.
Selain itu, akan dilaksanakan pertemuan antara para menteri keuangan negara-negara anggota dengan Gubernur Bank Sentral G20 pada 20 April 2022 mendatang di Washington.
Sebelumnya, Indonesia dan negara-negara G20 diminta untuk mengeluarkan Rusia dari keanggotaan dan menolak kehadiran Putin pada puncak perhelatan negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu.
Baca Juga: Satelit Jerman Beberkan Hasil Analis Pembunuhan Massal di Bucha, Diduga Dilakukan Tentara Rusia
Indonesia pun dengan tegas menyampaikan bahwa kehadiran suatu negara tergantung pada negara itu.
Indonesia, yang juga akan menjadi tuan rumah pertemuan keuangan G20 pada bulan Juli, telah menyebutkan bahwa pihaknya tidak dapat mengusir anggota G20 mana pun, termasuk Rusia.***