Baru Sehari Dilantik, Menkeu Sri Lanka Undur Diri, Posisi Presiden Rajapaksa Kian Terjepit

6 April 2022, 04:55 WIB
Ilustrasi protes - Puluhan menteri Sri Lanka mundur dari jabatannya setelah protes harga pangan dan BBM /Pixabay/hosny_salah/

WARTA SASANDO - Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa menunjuk Ali Sabry sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) pada hari Senin, 4 April 2022.

Penunjukan Aly Sabry tersebut dilakukan Presiden Gotabaya Rajapaksa setelah ia membubarkan kabinet dan melengserkan saudaranya, Basil Rajapaksa dari jabatannya sebagai Menkeu.

Ali Sabry sendiri diharapkan menjadi bagian dari tim untuk mengawasi penyusunan ulang utang negara sebagai kunci untuk mendapatkan dukungan dari dana moneter Internasional.

Baca Juga: Dua Pegawai KPK yang Selingkuh Dijatuhi Sanksi Sedang: Minta Maaf Secara Terbuka

Namun harapan besar Presiden Rajapaksa terhadap Ali Sabry, sirna seketika. Sebab baru sehari ditunjuk dan dilantik menjadi Menkeu Sri Lanka, Ali Sabry justru mengundurkan diri dari jabatannya pada hari Selasa, 5 April 2022.

Dia memutuskan hengkang di tengah meningkatnya keresahan publik atas krisis ekonomi yang memburuk.

"Dengan ini saya mengajukan pengunduran diri dari jabatan Menteri Keuangan dengan segera," kata Ali Sabry melalui surat yang ditujukan kepada Presiden dikutip wartasasando.com dari Pikiran-Rakyay.com.

Baca Juga: Komedian M yang Beli Konten Pornografi Dea OnlyFans Bakal Diperiksa Polisi

Dalam surat tersebut, dia mengatakan bahwa dirinya menerima posisi jabatan Menkeu sebagai bagian dari tindakan yang sementara.

"Namun, setelah banyak refleksi dan musyawarah, serta dengan mempertimbangkan situasi saat ini, saya sekarang berpandangan bahwa Yang Mulia harus membuat penataan sementara yang sesuai untuk menavigasi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," tutur Ali Sabry.

"Langkah yang segar dan proaktif, serta langkah-langkah yang tidak konvensional perlu diambil, termasuk penunjukan menteri keuangan baru," ucapnya.

Baca Juga: Gegara Main Binomo, Karyawan Bank Rugikan Negara Rp1 Milliar Lebih

Ali Sabry juga mengaku menyesal atas dampak yang ditimbulkan dari pengunduran dirinya.

"Saya menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan, tetapi saya percaya saya selalu bertindak demi kepentingan terbaik negara," ujar Ali Sabry.

Mundurnya Ali Sabry seirama dengan tren pejabat pemerintah dan politikus yang menjauhkan diri dari keluarga Gotabaya Rajapaksa yang tetap bersikeras memerintah di tengah kemarahan publik yang meningkat atas lonjakan inflasi tercepat di Asia tersebut.

Baca Juga: Polisi Bongkar Praktik Prostitusi Online, 9 Anak di Bawah Umur Diamankan

Sebelas partai dalam koalisi yang berkuasa di parlemen pada hari Selasa, 5 April 2022, mengatakan bahwa mereka akan menjadi anggota parlemen independen, dengan total 30 anggota.

Sedangkan 12 anggota parlemen lainnya dari partai SLPP Rajapaksa juga akan menjauhkan diri dari pemerintah, menempatkan mayoritas sederhana di legislatif dengan 225 kursi untuk koalisi presiden yang berada dalam keraguan.

Sri Lanka saat ini diketahui sedang mengalami krisis ekonomi terburuk dalam sejarah.

Baca Juga: Korlantas Polri: Setiap Bulan Ada 2 Ribu Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Ranmor

Antrean panjang untuk bahan bakar, gas memasak, barang-barang penting dalam pasokan pendek, dan pemadaman listrik selama berjam-jam terjadi di negara tersebut. Masyarakat pun telah merasakan penderitaan selama berbulan-bulan.***

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler