Dapatkan Hidup Kekal - Tinggalkan Apa yang Fana

- 10 Oktober 2021, 14:15 WIB
P. Stef. Buyung Florianus, O.Carm.
P. Stef. Buyung Florianus, O.Carm. /

Kelekatan kepada harta duniawi itu problemnya. Keterikatan terhadap barang-barang fana itulah masalahnya. Ia kecewa dan meninggalkan Yesus dengan sedih hati.

Kekecewaan orang itu menjadi kesempatan bagi Yesus untuk mengajar para murid-Nya. “Alangkah sukarnya orang beruang masuk dalam Kerajaan Allah.” (Mrk 10:23).

Kata-kata Yesus itu mengejutkan para murid. Mereka gempar. Sungguh berat tuntutan Yesus. Seolah-olah tak seorang pun bisa diselamatkan.

Sesungguhnya orang harus hidup dalam iman. Keselamatan itu karya Allah. Manusia hanya membuka hati dan percaya kepada-Nya. Segala sesuatu mungkin bagi Tuhan.

Petrus rupanya tidak puas. Bukankah ia dan kawan-kawannya sudah meninggalkan semuanya untuk mengikuti Yesus? (bdk. Mrk 10:28).

Yesus menegaskan bahwa mereka yang telah meninggalkan segalanya akan mendapatkan kembali berlipat ganda di dunia ini kendati mengalami banyak penderitaan. Dan di masa yang akan datang, mereka akan memperoleh hidup yang kekal (bdk. Mrk 10:29-30).

Hanya sedikit orang dalam sejarah Gereja yang sungguh radikal memenuhi permintaan Yesus ini. Salah satunya adalah St. Antonius Abas (250-356).

Ia meninggalkan segala kekayaannya dan pergi ke padang gurun. Ia hidup sebagai pertapa dengan memusatkan cinta dan perhatiannya hanya untuk Allah. Ia telah meninggalkan segala-galanya, dan sekarang telah menikmati penuh sukacita kebahagiaan harta surgawi.

Inilah kebijaksanaan yang berasal dari Allah. Sulit dipahami manusia, tetapi membawa kepada kebahagiaan sejati.

Bahwasanya memiliki kebijaksanaan jauh lebih berharga dari apa pun juga. “Dialah yang lebih kuutamakan daripada tongkat kerajaan dan takhta; dibandingkan dengannya, kekayaan kuanggap bukan apa-apa.

Halaman:

Editor: Tommy Aquino


Tags

Terkini