Renungan Hari Minggu Biasa XXXIII 14 November 2021 - Kiamat: Siap Menantikan Kedatangan Tuhan

14 November 2021, 08:13 WIB
P. Stef. Buyung Florianus, O.Carm. /

Bacaan Kitab Suci: Dan 12:1-3; Ibr 10:11-14.18; Mrk 13:24-32

Oleh: P. Stef. Buyung Florianus, O.Carm.

“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak ada seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak! Hanya Bapa yang tahu!” (Mrk 13:32).

Kiamat itu pasti akan terjadi. Kapan? Tidak ada seorang pun yang tahu. Hari kiamat adalah rahasia Bapa. Kita hanya diminta untuk berjaga-jaga. Itulah tugas kita: meninggalkan hal-hal yang tidak berkenan pada Allah dan melakukan apa yang dikehendaki Tuhan. Hidup kita selalu terarah kepada Dia yang datang untuk menyelamatkan kita.

Mengapa? Ada peristiwa atau kejadian yang mengerikan mendahului kiamat. Siksaan-siksaan berat akan dialami. Matahari akan menjadi gelap. Bulan tidak bercahaya lagi. Bintang-bintang akan berjatuhan dari langit. Kuasa-kuasa langit akan goncang (bdk. Mrk 13:24-25).

Hari akan gelap gulita. Dengan sendirinya, sebuah ketakutan besar akan terjadi. Kitab Daniel juga sudah mengungkapkan hal itu. “Akan ada suatu waktu kesesakan besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak adanya bangsa-bangsa sampai pada waktu itu.” (Dan 12:1).

Namun di tengah situasi yang sungguh menakutkan itu, Anak Manusia datang memberi penghiburan. Di tengah kegelapan, ada cahaya yang memberi harapan. Dialah Yesus yang akan datang dalam kemuliaan dan kejayaan-Nya. Ia datang di awan-awan. Dia akan menyuruh para malaikat-Nya keluar untuk mengumpulkan kaum pilihan-Nya dari segala penjuru dunia (bdk. Mrk 13:26-27).

Dia mengadili dan memberi ganjaran kepada umat-Nya. “Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni siapa saja yang didapati namanya tertulis dalam kitab. Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang abadi.” (Dan 12:1-2).

Sebagai murid-murid Yesus, kita hidup dari iman dan harapan. Tuhan datang untuk menyelamatkan kita. Sesungguhnya, setiap kali kita menghadiri Perayaan Ekaristi, khususnya pada hari Minggu, kita mengungkapkan iman kita akan kedatangan Yesus yang kedua kalinya ini.

Dalam Credo (Aku Percaya), kita mendoakan, “… dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati.” Lalu dalam anamnes, kita mengatakan, “Wafat-Mu, Tuhan, kami wartakan, kebangkitan-Mu kami muliakan, hingga Engkau datang.” Atau, “Setiap kali kami makan roti ini dan minum dari piala ini, wafat-Mu, Tuhan, kami wartakan hingga Engkau datang.”

Kita sungguh terhibur oleh janji Allah. Janji Allah adalah janji keselamatan, kemenangan akhir atas segala kegelapan hidup.

Sebagai orang beriman, kita selalu hidup dalam sebuah ketegangan. Yesus sudah datang (untuk pertama kalinya), tetapi masih kita nantikan kedatangan-Nya (untuk kedua kalinya). “Akan tetapi, jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?” (Luk 18:8).

Bagi masing-masing kita (pribadi), kiamat itu kita alami pada saat kematian. Namun kita tahu kematian bukanlah akhir segala-galanya.

Keselamatan, kebahagiaan kekal menjadi bagian kita. “Sebab, bagi mereka yang mengimani Engkau, Tuhan, hidup diubah, bukan dilenyapkan, dan bila rumah kediaman di dunia ini telah hancur, tersedialah tempat kediaman kekal di surga.” (Prefasi Arwah I).

Hal ini sungguh diyakini oleh St. Teresia dari Kanak-Kanak Yesus. “Aku tidak mati melainkan masuk kepada kehidupan.”(Surat kepada l’abbe Belliere, 9 Juni 1897). Dengan cara itu, kita hidup dalam cahaya iman dan harapan.

Selanjutnya, kita dipanggil untuk menjadi distributor harapan bagi sesama. Kita ditantang untuk menjadi cahaya sinar penghiburan bagi mereka yang masih hidup dalam kegelapan.

Kita diundang menjadi pewarta sukacita Injili di tengah kesesakan hidup. Bila hal itu terjadi, kita adalah orang-orang bijaksana.

Kita memancarkan cahaya seperti bintang-bintang bagi orang lain. “Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran akan bercahaya seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya.” (Dan 12:3).***

Editor: Tommy Aquino

Tags

Terkini

Terpopuler