Dorong Kemandirian Disabilitas, Wakil Bupati Malaka Gandeng LSM Bantu Warga Pertuni

27 Agustus 2022, 15:07 WIB
Wakil Bupati Malaka, Kim Taolin bersama Ketua DPC Pertuni Malaka, Pius Bao Talo di Sekretariat Pertuni Malaka /Patrick Padeng/

WARTA SASANDO - Wakil Bupati Malaka, Louise Lucky Taolin (Kim Taolin) terus menunjukkan komitmennya mendorong kemandirian warga disabilitas di Kabupaten Malaka.

Hal ini dibuktikan dengan menggandeng Yayasan Berbagi Kasih Mulia (YBKM) Soe memberikan bantuan bantuan sembako bagi warga Perhimpunan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Malaka.

Bertempat sekretariat Pertuni Malaka di Desa Laleten, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Kim Taolin bersama Ketua YBKM Soe, Erna Manafe disambut Ketua DPC Pertuni Malaka, Pius Bao Talo di sekretariat Pertuni Malaka pada Jumat, 26 Agustus 2022.

Baca Juga: IFG Labuan Bajo Marathon 2022, Event Akbar dengan Konsep Sport Tourism

Kim Taolin mengatakan, ia selalu berkomitmen mendorong kemandirian para penyandang disabilitas yang ada di Malaka dengan membeli hasil kerajinan tangan yang dihasilkan warga Pertuni Malaka.

"Mereka menghasilkan rosario, keset kaki, pot bunga, keranjang dan kerajinan lainnya. Waktu itu saya beli dua juta lebih, telepas dari dua juta lebih itu saya ada bantu secara pribadi. Selama ini mereka jual saya ambil semua," ujar Kim Taolin.

Ia juga mengakui saat ini bersama istrinya memberikan pendampingan bagi ibu-ibu yang bergerak di usaha tenun sarung dan juga kelompok ibu-ibu yang bergerak di usaha pertanian.

Baca Juga: Kisah Sukses Pelaku UMKM di Kupang, Raih Omset Ratusan Juta Hingga Buka Cabang di Luar NTT

Pius Bao Talo saat menunjukkan hasil karya kerajinan tangan anggota Pertuni Malaka


"Saya selalu bantu mereka itu seperti biasanya itu saya antar bawa benang untuk mama-mama kelompok tenun, terus saya baru tau juga mereka bertani dan saya suruh buat kan lagi satu kelompok lagi untuk tani, nanti baru saya dampingi lagi dan saya akan memperjuangkan lagi alat alat pertanian bagi mereka," tuturnya.

Bentuk kepedulian Kim Taolin dan istrinya tidak hanya sebatas urusan pribadi. Ia juga berupaya melalui jalur politik lewat anggota DPRD dari PKB dan adiknya yang juga anggota DPRD Kabupaten Malaka.

"Saya berpikir kebetulan adik saya juga anggota DPRD dan kebetulan kita juga ada yang namanya dana pokir, pokir itu sebagian dialihkan ke mereka untuk lakukan aktivitas karena sejauh ini aktivitas mereka macet, peralatannya sudah ada tapi bahan-bahan mentah nya itu mau beli pake apa makanya saya sudah kordinasi dangan adik untuk nanti melalui dana pribadi juga," ucap Kim Taolin.

Baca Juga: KPK Rekomendasikan Perbaikan Penerimaan Mahasiswa Jalur Mandiri

Diketahui bahwa di Pertuni Malaka mempunyai 15 kelompok penenun yang didalamnya adalah istri dari warga Pertuni. Kelompok ibu-ibu penenun ini didampingi langsung oleh istrinya.

"Kebetulan istri saya juga sangat hobi dengan tenun ikat, jadi saya sudah bagikan benang nanti dalam waktu dekat istri saya datang untuk ajarkan mereka pewarnaan alam, setelah itu mereka tenun. Hasil dari tenunan itu kita langsung beli dan nanti baru di jual lagi untuk bantu mereka," jelasnya.

Ketua DPC Pertuni Malaka, Pius Bao Talo, mengucapkan terimakasih kepada Wakil Bupati Malaka dan Yayasan Berbagi Kasih Mulia (YBKM) pimpinan Ibu Erna Manafe yang telah berkenan membantu warga Pertuni Malaka.

Anggota Pertuni Malaka saat membuat keset kaki dari kelambu bekas

Baca Juga: Lantik Pengurus DPD SMSI Kota Kupang, Ini Pesan Ketua DPW SMSI NTT

"Terima kasih sebanyak-banyaknya. Karena selama saya bentuk Pertuni pada 12 maret 2017 hingga saat ini, belum ada bantuan dan kunjungan dari pemerintah Malaka," ujarnya.

Dirinya berharap perwakilan pemerintah melalui Wakil Bupati bisa memperhatikan seluruh kelompok disabilitas yang ada di Malaka.

"Kami berharap bapak wakil dapat bantu Pertuni dan kaum disabilitas yang ada di Malaka dengan memberikan bantuan pelatihan keterampilan kerajinan tangan," harapnya.

Baca Juga: PLN Pasok Kawasan El Tari Ende dengan Listrik Kualitas Premium

Ia juga memberikan pesan kepada seluruh anggota Pertuni Malaka untuk tidak terbelenggu dengan kondisi yang ada namun harus ada kemauan untuk merubah diri dengan menghasilkan karya berupa kerajinan tangan.

"Kita walaupun cacat tapi harus gembira. Kita harus membangun. Dia bisa kita jga harus bisa. Jangan harap saja orang melihat. Kita bisa anyam sana, anyam sini. Kita harus swadaya sendiri," harapnya.

Editor: Petrus Damianus Padeng

Tags

Terkini

Terpopuler