Cakades Tolak Hasil Pilkades Lewobele di Flores Timur, Ini Alasannya

- 19 Oktober 2021, 17:09 WIB
Ilustrasi Pilkades.
Ilustrasi Pilkades. /PIXABAY/

WARTA SASANDO - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Flores Timur pada Sabtu 16 Oktober 2021 lalu menuai polemik di beberapa desa. Satu di antaranya adalah di Desa Lewobele, Kecamatan Adonara Tengah.

Saksi dari Sale Abubakar, calon kepala desa nomor urut 2 menolak menandatangani berita acara yang menetapkan Viktor Narek Koda sebagai pemenang dalam Pilkades kali ini.

Sale menilai hasil rekapituasi penghitungan suara ini berangkat dari sebuah proses demokrasi yang cacat.

Baca Juga: Masa Jabatan 32 Kades di Belu Segera Berakhir, Pilkades Digelar Setelah Pemilu 2024

Berdasarkan rekapitusi penghitungan suara Panitia Pilkades Lewobele, calon nomor urut 3 Viktor Narek memeroleh 135 suara, calon nomor urut 5 Bernardus M Dosi 131 suara, calon nomor urut 2 Sale Abubakar 81 suara, calon nomor urut 1 Frans Boli 68 suara, dan calon nomor urut 4 Simon Sina 62 suara.

"Demokrasi pada pelaksanaan Pilkades kali ini cacat," ujar Sale kepada wartawan, Selasa 19 Oktober 2021.

Menurutnya, sebagian pemilih tambahan tidak diakomodir meski memiliki KTP dengan alamat Desa Lewobele. Di sisi lain, sebagian pemilih tambahan dengan status yang sama, justru diberikan hak pilih.

Baca Juga: Hari Ini Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Simak Sejarahnya

"Perlakuannya berbeda, ini masalahnya. Ada yang diakomodir dan ada yang ditolak meski statusnya sama. Ini berarti ada yang diistimewakan," kata Sale.

Halaman:

Editor: Tommy Aquino


Tags

Terkini

x