Network
WARTA SASANDO - Hujan deras yang mengguyur Kota Ende pada Kamis 23 September 2021 lalu mengakibatkan ratusan warga di Kelurahan Tetandara dan sekitarnya, terendam banjir.
Selain intensitas hujan yang tinggi, salah satu penyebabnya yakni tidak berfungsinya drainase yang berada di sisi kawasan Bandara Haji Hasan Aroeboesman.
Menindaklanjuti arahan Bupati Ende Djafar Achmad, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengerahkan eksavator untuk mengeruk sedimen tanah dan sampah di drainase tersebut, sehingga air dari rumah warga bisa teraliri dengan baik.
Baca Juga: Rumah Warga Terendam Banjir, Bupati Ende Sorot Perilaku Buang Sampah Sembarangan
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Ende Lewang Fransiskus mengatakan, pengerukan drainase di sisi kawasan bandara sudah dilakukan sejak Jumat, 24 September 2021 lalu. Upaya yang dilakukan tersebut, kata dia, sudah bisa menjawab keresahan warga.
"Karena tidak ada buangan air makanya air tergenang di pemukiman warga saat hujan lebat," ujar Lewang Fransiskus saat diwawancara pada Rabu, 29 September 2021.
"Kita sama-sama lihat, sedimen tanah dan pasir menutup saluran drainase tersebut. Praktis air tidak bisa dialirkan ke sana," sambung Lewang.
Baca Juga: Beras PKH untuk Kaum Difabel Terendam Banjir, Bupati Ende Minta BPBD Tanggulangi
Dia menyebutkan, dalam pekerjaan pengerukan drainase, pihak Bandara menyiapkan bahan bakar, sementara Dinas PUPR menyiapkan alat berat dan operator. Ini sesuai koordinasi Bupati dengan pihak bandara.
