Selain itu, Arya memastikan penyelenggaraan turnamen bergengsi tersebut tidak akan mengganggu kehidupan ekosistem sekitar, mengingat turnamen tersebut digelar di di dalam Taman Nasional Alas Purwo.
Untuk itu, pihaknya mengatakan akan membatasi jumlah orang dalam penyelenggaraan liba selancar tersebut.
Baca Juga: DPRD NTT Sepakat Audit Investigasi PT Flobamor
"Karena ini cagar alam jadi semua kamar-kamar juga sudah disiapin, kan ini karena cagar alam sebenarnya WSL dibatasi cuma 200 orang yang boleh masuk ke lokasi pertandingan supaya kehidupan binatangnya tidak terganggu," ujar Arya.
Ia juga berharap kondisi alam mendukung gelaran ajang bergengsi di dunia selancar tersebut.
"Kalau ombak di G-Land itu memang salah satu ombak paling bagus di dunia, cuman harus diingat gimana kita selalu bergantung sama alam, semoga pas pertandingan itu ombaknya pada kondisi terbaiknya," katanya.***