Digadang Siap Perang dengan NATO, Pengamat: Hanya Propaganda Putin

- 2 Mei 2022, 19:49 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Barat saat ini berupaya untuk menghancurkan Rusia dengan memberikan berbagai teror
Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Barat saat ini berupaya untuk menghancurkan Rusia dengan memberikan berbagai teror /SPUTNIK/via REUTERS

WARTA SASANDO - Memasuki bulan keempat Agresi militer Rusia ke Ukraina mendapat perlawanan sengit dari tentara Ukraina.

Tentara Ukraina mampu bertahan berkat campur tangan NATO yang mengirim peralatan perang kepada tentara Ukraina. 

Campur tangan NATO ini mendapat respon dari Rusia. Pejabat Rusia menuding pengiriman peralatan perang tersebut bukanlah solusi untuk menyelsaikan konflik.

Baca Juga: 5 Legenda Sepak Bola Lebih Memilih Mesi dari Ronaldo, 3 Pemain Adalah Legenda MU

Bahkan mereka mengatakan, bantuan peralatan perang tersebut hanya akan membangun 'kekuatan Barat' di Ukraina dan menjadi ancaman bagi Rusia. 

Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pidatonya, mengatakan bawa setiap negara yang mengganggu rencananya di Ukraina akan mendapatkan 'serangan balasan'.

Profesor di Universitas Michigan, Yuri Zhukov, mengatakan bahwa ancaman Putin kepada NATO hanyalah propaganda perang. 

Baca Juga: Mulai 30 April Pemerintah Hentikan Siaran TV Analog, Termasuk Tiga Kabupaten di NTT

“Selama ini, propaganda domestik Rusia telah menekankan bahwa Rusia berperang bukan dengan Ukraina, tetapi dengan NATO dan Barat,” kata Yuri Zhukov, seperti dilansir wartasasando.com dari Newsweek. 

Akan tetapi, Zhukov menekankan jika negara Barat mengabaikan ancaman Putin, pemimpin Rusia tersebut mungkin tidak segan benar-benar melancarkan serangan.

“Saya pikir kemungkinan besar Rusia pada akhirnya akan merasa terdorong untuk melakukan beberapa tindakan kinetik terhadap negara-negara NATO, jika hanya untuk membuat ancaman pembalasannya tampak lebih kredibel," katanya kembali.

Baca Juga: Rivalitas Ronaldo dan Messi, Siapa yang Paling Banyak Cetak Gol Eksekusi Pinalti?

Propaganda ini, jelas Zhukov, akan mempermudah merinci kerugian militer kepada warga Rusia.

Terpisah, Direktur Inisiatif Demokrat dan rekan senior di German Marshall Fund Amerika Serikat, Jonathan Katz mengatakan bahwa Rusia berusaha menekankan pada publik NATO yang selama ini memulai kericuhan.

"Saya pikir dari perspektif Moskow, mereka ingin membangun kasus bahwa semua ini dimulai oleh NATO dan Amerika Serikat," ujar Jonathan Katz.

Baca Juga: Tes Logika: Buktikan Anda Super Jeli dengan Menebak Pria yang Sudah Miliki Kekasih dalam 10 Detik

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang ancaman yang datang dari pejabat Rusia, ia menyebut bahwa ancaman tersebut hanyalah sebuah gretakkan yang menandai kegagalan Rusia di Ukraina.***

Editor: Petrus Damianus Padeng

Sumber: Pikiran Rakyat Newsweek


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x