Varian Baru Covid 19 Omicorn Dapat Merusak Tatanan Pertumbuhan ekonomi, Ini Kata Bos IMF

- 4 Desember 2021, 11:09 WIB
Logo IMF di Washington, AS
Logo IMF di Washington, AS /Reuters/Yuri Gripas/File Photo/
 
WARTA SASANDO - Munculnya varian baru Omicorn dari Covid-19 membuat dunia cemas. Tidak terkecuali Dana Moneter Internasional (IMF).
 
Melalui bosnya, Kristalina Georgieve mengatakan, pihaknya kemungkinan akan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global karena varian baru Omicorn ini.
 
Virus dengan varian baru ini pertama kali muncul di Afrika Selatan dan kini setidaknya penyebarannya sudah di 40 negara.
 
 
"Varian baru yang mungkin menyebar sangat cepat dapat merusak kepercayaan dan dalam hal itu, kami kemungkinan akan melihat beberapa penurunan proyeksi pertumbuhan global kami pada Oktober," kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieve seperti dikutip wartasasando.com dari Pikiran-Rakyat.com, Sabtu 4 Desember 2021.
 
Soumya, salah seorang kepala ilmuwan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, dirinya khawatir penyebaran varian Omicorn akan lebih cepat dibandingkan dengan varian Delta yang menyumbang 90% transmisi saat ini.
 
Dia mewanti-wanti agar lebih hati- hati, tidak panik karena situasi agak berbeda dari tahun sebelumnya.
 
 
Sementara Mike Ryan Direktur kedaruratan WHP menyebutkan, belum ada bukti bahwa vaksin yang ada sekarang ini perlu dimodifikasi untuk melawan varian Omicorn.
 
Dirinya hanya berharap, agar masyarakat banyak mendapatkan suntikan vaksinasi sekarang ini, karenanya para pejabat harus bekerja keras untuk itu.
 
Orang yang beresiko kata dia,  hendaknya menjadi fokus utama mendapatkan vaksinasi.
 
 
Sementara juru bicara WHO, Christian Lindmeier mengatakan, para produsen vaksin harus bersiap menyesuaikan produk mereka.
 
Untuk jenis varian baru ini yakni Omicorn banyak orang yang belum tahu. Peneliti menyebutkan, virus ini bisa mengambil materi genetik dari virus lain, kemungkinan yang menyebabkan flu biasa, yang akan membuat lebih mudah menghindari pertahanan sistem kekebalan manusia.***

Editor: Alex Raja S

Sumber: Pikiran Rakyat Reuters


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x