Dilanda Kelaparan Akut, Warga Afghanistan Jual Anak Perempuannya untuk Dinikahkan

- 27 Oktober 2021, 00:17 WIB
Ilustrasi. Keluarga Afghanistan menjual anak perempuan mereka untuk dinikahkan demi menutupi hutang dan mengamankan makanan yang cukup.
Ilustrasi. Keluarga Afghanistan menjual anak perempuan mereka untuk dinikahkan demi menutupi hutang dan mengamankan makanan yang cukup. /Pixabay/ArmyAmber/

Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Kalah Tipis dari Australia, Masih Ada Harapan di Leg Kedua

Di bagian barat Afghanistan, ribuan keluarga miskin telah menjual ternak mereka dan melarikan diri, mencari perlindungan dan bantuan di kamp-kamp sementara yang penuh sesak di dekat kota-kota besar.

Sebuah kunjungan wartawan AFP ke provinsi Herat dan Badghis menemukan keluarga-keluarga terpaksa menjual anak perempuan mereka untuk dinikahkan, demi menutupi hutang dan mengamankan makanan yang cukup untuk bertahan hidup.

Pada hari Minggu, Taliban mengumumkan rencana untuk membayar 40.000 pekerja gandum di wilayah Kabul, mempekerjakan mereka untuk menggali lubang untuk menjebak salju musim dingin dan memberikan kelembaban untuk bukit-bukit tandus.

Badan-badan PBB memperingatkan bahwa rencana tanggap kemanusiaan mereka hanya sepertiga yang didanai.

Baca Juga: Akhiri Sandiwara dan Blak-blakan Soal Jati Dirinya, Lucinta Luna: Jujur Gue Cape

Diketahui, FAO mencari Rp 161 miliar dalam pendanaan mendesak dan Rp 2,8 triliun lebih lanjut untuk musim pertanian hingga 2022.

Khawatir arus keluar pengungsi baru dari Afghanistan, donor internasional telah menjanjikan ratusan juta dolar untuk negara itu tetapi mereka tidak ingin bekerja dengan Taliban secara langsung.

"Kelaparan meningkat dan anak-anak sekarat. Kami tidak bisa memberi makan orang dengan janji, komitmen pendanaan harus berubah menjadi uang tunai," kata Beasley.

"Masyarakat internasional harus bersatu untuk mengatasi krisis ini, yang dengan cepat berputar di luar kendali," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat India Today


Tags

Terkini