Dilanda Kelaparan Akut, Warga Afghanistan Jual Anak Perempuannya untuk Dinikahkan

- 27 Oktober 2021, 00:17 WIB
Ilustrasi. Keluarga Afghanistan menjual anak perempuan mereka untuk dinikahkan demi menutupi hutang dan mengamankan makanan yang cukup.
Ilustrasi. Keluarga Afghanistan menjual anak perempuan mereka untuk dinikahkan demi menutupi hutang dan mengamankan makanan yang cukup. /Pixabay/ArmyAmber/

WARTA SASANDO - Badan pangan PBB pada Senin, 25 Oktober 2021, memperingatkan bahwa Afganistan berada di ambang salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Sebab lebih dari separuh negara itu menghadapi kelaparan "akut".

Menurut PBB, lebih dari 22 juta warga Afghanistan akan menderita kelaparan akibat kerawanan pangan musim dingin ini.

"Musim dingin ini, jutaan warga Afghanistan akan dipaksa untuk memilih antara migrasi dan kelaparan kecuali kita dapat meningkatkan bantuan penyelamatan jiwa kita," kata David Beasley, direktur eksekutif Program Pangan Dunia PBB.

Para pejabat mengatakan, krisis sudah dalam skala yang lebih besar daripada kekurangan yang dihadapi Yaman atau Suriah yang dilanda perang. Bahkan lebih buruk daripada keadaan darurat kerawanan pangan selain dari Republik Demokratik Kongo.

Baca Juga: Sebarkan Informasi Palsu soal Vaksin Covid-19, Presiden Brasil Disanksi Facebook dan YouTube

"Afghanistan sekarang berada di antara krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dan ketahanan pangan telah runtuh," kata Beasley dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman India Today.

"Kita sedang menghitung mundur bencana dan jika kita tidak bertindak sekarang, kita akan menghadapi bencana total di tangan kita," sambungnya.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh badan PBB, satu dari dua warga Afghanistan menghadapi "krisis" Fase 3 atau fase 4 "darurat" kekurangan pangan.

Fase 4 adalah satu langkah di bawah kelaparan, dan para pejabat mengatakan bahwa Afghanistan, menghadapi musim dingin terburuk dalam satu dekade.

Halaman:

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat India Today


Tags

Terkini

x