WARTA SASANDO - Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah merilis cara penyebaran cacar monyet di Inggris.
Kesimpulan ini diberikan UKHSA setelah para ahli melakukan wawancara secara terperinci terhadap pasien yang terinfeksi cacar monyet.
Disebut bahwa, bertambahnya kasus cacar monyet di Inggris disebabkan karena adanya kontak erat dengan pasien.
Baca Juga: Tes Logika: Tebak Jumlah Lubang di Gambar Topi dalam 7 Detik
Berdasarkan hasil survei ini, para ahli kesehatan dapat memahami proses penyebaran virus cacar monyet hingga bisa menentukan pencegahan yang tepat.
Dalam data lengkap yang dibuat, UKHSA menyimpulkan bahwa, 81 persen pasien cacar monyet 99 persennya adalah laki-laki.
Dari 366 kasus yang dikonfirmasi di Inggris, usia rata-rata pasien cacar monyet berada di atas 38 tahun.
Baca Juga: Datangkan Darwin Nunez, Liverpool Bakal Kehilangan Pemain Andalannya
Hampir setengah dari total kasus cacar monyet diidentifikasi sebagai gay, biseksual atau pria yang berhubungan badan dengan pria.
Ini berarti, mereka yang tertular telah melakukan kontak fisik dengan sesama jenis.
Kemudian berikutnya, perjalanan ke luar negeri telah berperan besar dari penyebaran cacar monyet.
Disebutkan dari 75 kasus, ada 59 orang yang baru melakukan perjalanan ke luar negeri.
Baca Juga: Jualan Majalah di Jalanan London, Pangeran William Jadi Sorotan dan Diajak Foto
Dengan demikian, survei yang dibuat UKHSA dapat menjadi pembaruan informasi mengenai virus cacar monyet.
Hasil survei ini, sekaligus memberikan pemahaman kepada para ahli untuk memahami proses penyebaran virus cacar monyet dan menentukan pencegahan yang tepat.
Sementara itu, Profesor Paul Hunter dari University of East Anglia mengungkap tentang risiko penyakit cacar monyet yang sedang menyebar cepat itu.
Baca Juga: Kemensos Raih Penghargaan dari Ombudsman, Dadang: Ini Penghargaan Pertama Kali
"Penularan cacar monyet tampaknya hampir secara eksklusif ditularkan melalui kontak dekat dan intim," kata Profesor Paul Hunter memaparkan, dikutip wartasasando.com dari Global Times.
"Jadi orang harus menghindari kontak dengan orang yang dapat terinfeksi, terutama jika mereka memiliki ruam," ucapnya menambahkan.***