PBB Ungkap Hal Mengerikan di Bucha: Ada Kuburan Terbuka di Halaman Gereja dengan 280 Mayat

10 April 2022, 08:19 WIB
Ilustrasi. PBB ungkap hal mengerikan yang terjadi di Bucha, Ukraina. /Reuters/Maxar Technologies/

 

WARTA SASANDO - Pembantaian massal yang terjadi di Bucha, Ukraina oleh tentara Rusia, mengejutkan dunia.

Banyak negara menyerukan adanya investigasi independen terkait kasus pembantaian massal tersebut. Demikian pun dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Koordinator Bantuan Darurat PBB dan Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths baru saja mengunjungi Bucha dan Irpin di luar Kiev, Ukraina.

Baca Juga: Kenang Momen Perkenalan dengan Glenn Fredly, Mutia Ayu: Glenn DM Aku Kayak Random Aja

Griffiths mengungkapkan, selama mengunjungi Bucha dia melihat banyak hal mengerikan.

Dia melihat kuburan massal dengan tubuh terbungkus plastik, puluhan blok apartemen dan rumah hancur, dan mobil-mobil terbakar di jalan.

"Saya melihat hal yang mengerikan, saya sangat terkejut melihat kuburan terbuka di halaman gereja dengan 280 mayat di sana," kata Griffiths dikutip wartasasando.com dari Antara, Minggu 10 April 2022.

Baca Juga: Bukan Ahok, tapi Nicholas Sean yang Minta Ayah dan Ibunya Bercerai, Ini Alasannya

Dia juga menggambarkan, sebelum mayat-mayat tersebut dikumpulkan di sana oleh para penduduk setempat, ratusan mayat tersebut tergeletak di jalan.

"Mayat-mayat tersebut di sana selama pertempuran, kami akan keluarkan mereka lalu akan kami kubur dengan layak dan terhormat," ucapnya.

Sebelum dikubur dengan layak, Griffiths juga akan melakukan pemeriksaan forensik terhadap mayat-mayat tersebut.

Baca Juga: Buntut Tampar Chris Rock, Will Smith Dilarang Hadir ke Penghargaan Oscar Selama 10 Tahun

Hal tersebut dilakukan guna untuk mengidentifikasi korban sehingga bisa memberi penjelasan kepada keluarga korban.

Ia juga mengungkapkan bahwa, kejadian seperti ini adalah sesuatu yang tidak bisa ditoleransi.

Kunjungan Griffiths tersebut merupakan utusan dari PBB untuk menghentikan genjatan senjata di Ukraina, agar pembantaian tidak berlanjut.

Baca Juga: Lupa Email dan Password Kartu Prakerja? Jangan Panik, Ini Cara Mudah untuk Atasinya

Dia menargetkan genjatan senjata ini harus segera berakhir.

PBB mengupayakan kedamaian ini bukan hanya untuk Ukraina semata, tetapi lebih dari itu dampak yang ditimbulkan dari perang ini sudah terasa sampai ke dunia.

Griffiths juga berpendapat bahwa konflik yang terjadi sudah mempengaruhi cara kita bekerja, cara kita hidup, dan cara kita memutuskan sesuatu.

Baca Juga: Hasil Survei SMRC: Ridwan Kamil Paling Disukai Publik, Ganjar Paling Dikenal

Seperti yang diketahui, ketika perang Rusia dan Ukraina terjadi, Bucha menjadi garis terdepan penyerangan militer Ukraina. Akibatnya banyak korban yang berjatuhan.

Kota Bucha juga sempat jatuh ke tangan Rusia pada 12 Maret 2022, sebelum akhirnya militer Ukraina berhasil merebut kembali kota ini pada 31 Maret lalu.***

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat Antara

Tags

Terkini

Terpopuler