Alasan Ekonomi, Pemerintah Shanghai Tolak Lockdown Meski Kasus Covid-19 Meningkat

26 Maret 2022, 21:29 WIB
Petugas bersiap melakukan tes Covid-19 terhadap warga Shanghai, China. /REUTERS/DAVID STANWAY/

WARTA SASANDO - Kasus harian Covid-19 varian Omicron meningkat signifikan di China. Shanghai menjadi salah satu kota yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Dalam laporan terbaru, sebagaimana dilansir wartasasando.com dari Pikiran-Rakyat.com, Shanghai mencatatkan kenaikan tajam dalam transmisi lokal baru menjadi 2.269 kasus. Angka itu hampir sekitar 40 persen dari total keterpaparan di China.

Otoritas setempat telah mengeluarkan kebijakan pembatasan skala kecil. Namun, terdapat desakan untuk meningkatkan pembatasan hingga skala yang lebih besar di kota berpenduduk 25 juta orang itu.

Baca Juga: Efek Kurang Tidur Pada Kulit Manusia, Berikut Hasil Penelitian Dokter dan Ilmuwan

Pemberlakuan lockdown rupanya ditolak oleh para pejabat di Shanghai. Para pejabat setempat mencoba untuk menghindari opsi lockdown penuh demi menghindari kemerosotan ekonomi.

"Jika Shanghai, kota kita ini, berhenti total, akan ada banyak kapal kargo internasional yang mengapung di Laut Cina Timur," kata Wu Fan, pakar medis dari gugus tugas pandemi saat konferensi pers pada Sabtu, 26 Maret 2022.

"Ini akan berdampak pada seluruh ekonomi nasional dan ekonomi global," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Sederet Rekor Tercipta Usai Bali United Usai Juarai BRI Liga 1

Sebagai respons terhadap peningkatan kasus, Wu mengatakan, pemerintah setempat akan mulai membagikan alat tes mandiri kepada penduduk Shanghai.

Hal itu pernah dilakukan Provinsi Jilin di timur laut China dengan mulai mendistribusikan sebanyak 500.000 alat tes rapid antigen.

Kedua daerah ini, Shanghai dan Jilin, telah menjadi daerah yang paling parah terkena wabah Omicron sejak awal Maret 2022.

Baca Juga: Dea OnlyFans Diringkus Usai Hadir di Podcast-nya, Deddy Corbuzier Dituding Mata-mata Polisi

Per Sabtu, 26 Maret 2022, China melaporkan sebanyak 5.600 transmisi domestik baru yang terkonfirmasi. Mayoritas dari mereka tidak menunjukkan gejala.***

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler