Rusia Tembak Mati Tentara Inggris, Orang Tua: Kami Bangga Padanya

- 16 Juni 2022, 08:43 WIB
Ilustrasi tentara Inggris.
Ilustrasi tentara Inggris. /Reuters/UK Ministry of Defence 2021/Handout via Reuters/

 

WARTA SASANDO - Pasca Invasi Rusia ke Ukraina, ratusan orang dari berbagai latar belakang masuk ke Ukraina untuk menjadi relawan termasuk relawan yang berasal dari kalangan militer.

Salah satunya adalah mantan tentara Angkatan Darat Inggris yang telah mengundurkan diri pada bulan Maret 2022, Jordan Gatley. 

Keberadaan Jordan di Ukraina tidak berlangsung lama. Jordan dikabarkan meninggal dunia saat bertempur di garis depan melawan tentara Rusia di Kota Severodonetsk, Ukraina. 

Baca Juga: Menang Atas Nepal, Timnas Indonesia Lolos Piala Asia 2023

Dilansir wartasasando.com dari Pikiran Rakyat, kematian Jordan mendapat pujian dan penghormatan dari orangtuanya, Dekan Gatley melalui akun facebooknya. 

Dalam tulisannya, Dekan mengisahkan tentang kehidupan anaknya selama berada di Ukraina serta pujian dari timnya yang memuji kekayaan pengetahuan, keterampilannya sebagai tentara, dan kecintaannya pada pekerjaannya.

"Saya tidak berpikir bahwa saya akan pernah menggunakan media sosial dengan cara ini tetapi Sally, Adam dan saya ingin berbagi beberapa berita keluarga dengan semua teman kami, tetapi ada terlalu banyak orang untuk dihubungi," kata dia.

Baca Juga: Kontak Dekat Jadi Sumber Kasus Penyebaran Cacar Monyet di Inggris

"Kemarin 10 Juni 2022 kami menerima kabar duka bahwa putra kami, Jordan, telah ditembak dan dibunuh di kota Severodonetsk, Ukraina. Jordan meninggalkan Angkatan Darat Inggris pada Maret tahun ini untuk melanjutkan karirnya sebagai tentara di daerah lain," ucap sang ayah lagi.

"Timnya mengatakan mereka semua mencintainya, seperti kami, dan dia membuat perbedaan besar bagi kehidupan banyak orang, tidak hanya menjadi tentara, tetapi juga dengan melatih pasukan Ukraina," katanya.

"Jordan dan timnya sangat bangga dengan pekerjaan yang mereka lakukan dan dia sering mengatakan kepada saya bahwa misi yang mereka lakukan berbahaya, tetapi perlu," ungkapnya. 

Baca Juga: Tes Logika: Tebak Jumlah Lubang di Gambar Topi dalam 7 Detik

"Dia mencintai pekerjaannya dan kami sangat bangga padanya. Dia benar-benar pahlawan dan akan selamanya ada di hati kami," ucapnya.

Sahabat Jordan, Stacey, secara terpisah juga berbagi penghargaan kepada Jordan Gatley di akun Twitternya. 

"Beristirahatlah dalam damai Jordan Gatley. Anda mempertaruhkan hidup Anda sendiri untuk membantu di Ukraina, akan menghargai kenangan dan tawa kita," ucap Stacey.

Baca Juga: Datangkan Darwin Nunez, Liverpool Bakal Kehilangan Pemain Andalannya

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan sangat mendukung keluarga korban.

"Kami mendukung keluarga seorang pria Inggris yang telah meninggal di Ukraina," ucap jubir.

"Dia mencintai pekerjaannya dan kami sangat bangga padanya. Dia benar-benar pahlawan dan akan selamanya ada di hati kita," tutupnya. 

Baca Juga: Jualan Majalah di Jalanan London, Pangeran William Jadi Sorotan dan Diajak Foto

Diketahu bahwa, Severodonetsk, tempat Jordan terbunuh, telah menjadi pertempuran paling sengit dalam beberapa pekan terakhir.

Severodonetsk telah mengalami serangan artileri besar dan pertempuran jalanan saat para pembela Ukraina berani berperang melawan pasukan Rusia.

Sementara itu, ratusan warga sipil Ukraina yang ketakutan berlindung di sebuah pabrik kimia di Severodonetsk di tengah serangan mematikan Rusia.***

Editor: Petrus Damianus Padeng

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkini

x