Tanggapi PM Vanuatu, Diplomat RI: Kenapa Diam Saat Guru-Nakes di Papua Dibantai KKB?

- 26 September 2021, 20:24 WIB
Sekretaris Ketiga Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York Sindy Nur Fitri saat menjawab tuduhan PM Vanuatu.
Sekretaris Ketiga Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York Sindy Nur Fitri saat menjawab tuduhan PM Vanuatu. /Youtube United Nations/

Menurutnya, tuduhan Vanuatu tersebut menciptakan harapan palsu dan kosong, serta hanya memicu konflik yang sedihnya mengorbankan banyak nyawa tak berdosa.

"Mereka (Vanuatu) menciptakan harapan palsu dan kosong dan menyulut konflik," kata dia.

Sindy juga menyebut Vanuatu berupaya mengesankan dunia, seolah-olah negara ini peduli terhadap isu-isu HAM.

"Pada kenyataannya, HAM versi mereka (Vanuatu) diputar-balikkan, dan sama sekali tidak hirau atas tindak teror keji serta tidak manusiawi yang dilakukan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata," katanya.

Pertanyakan sikap Vanuatu soal tindakan keji KBB

Selain itu, Sindy juga mempertanyakan sikap Vanuatu yang selalu diam ketika KBB membantai guru dan nakes.

"Ketika para guru dibantai tanpa belas kasihan, mengapa Vanuatu memilih diam?" katanya.

Baca Juga: Berdalih Isoman, Waket DPR Azis Syamsuddin Dijemput Paksa KPK

"Ketika ada sejumlah pekerja konstruksi yang dibunuh secara brutal, mengapa Vanuatu memilih untuk diam? Ketika para guru dibantai tanpa belas kasihan, mengapa Vanuatu memilih diam? Ketika fasilitas umum yang dibangun untuk masyarakat Papua dihancurkan, mengapa Vanuatu, sekali lagi memilih diam?" kata Sindy.

Dia meminta agar masalah Papua dilihat secara utuh.***

Halaman:

Editor: Tommy Aquino

Sumber: Pikiran Rakyat YouTube United Nations


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x