Menurutnya, tuduhan Vanuatu tersebut menciptakan harapan palsu dan kosong, serta hanya memicu konflik yang sedihnya mengorbankan banyak nyawa tak berdosa.
"Mereka (Vanuatu) menciptakan harapan palsu dan kosong dan menyulut konflik," kata dia.
Sindy juga menyebut Vanuatu berupaya mengesankan dunia, seolah-olah negara ini peduli terhadap isu-isu HAM.
"Pada kenyataannya, HAM versi mereka (Vanuatu) diputar-balikkan, dan sama sekali tidak hirau atas tindak teror keji serta tidak manusiawi yang dilakukan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata," katanya.
Pertanyakan sikap Vanuatu soal tindakan keji KBB
Selain itu, Sindy juga mempertanyakan sikap Vanuatu yang selalu diam ketika KBB membantai guru dan nakes.
"Ketika para guru dibantai tanpa belas kasihan, mengapa Vanuatu memilih diam?" katanya.
Baca Juga: Berdalih Isoman, Waket DPR Azis Syamsuddin Dijemput Paksa KPK
"Ketika ada sejumlah pekerja konstruksi yang dibunuh secara brutal, mengapa Vanuatu memilih untuk diam? Ketika para guru dibantai tanpa belas kasihan, mengapa Vanuatu memilih diam? Ketika fasilitas umum yang dibangun untuk masyarakat Papua dihancurkan, mengapa Vanuatu, sekali lagi memilih diam?" kata Sindy.
Dia meminta agar masalah Papua dilihat secara utuh.***