Network
WARTA SASANDO - Publik tentu masih ingat insiden penamparan terhadap Presiden Prancis Emmanuel Marcom yang dilakukan salah satu demonstran pada 8 Juni 2021 lalu.
Kini, Damien Tarel, pria yang telah menampar Presiden Prancis telah menghirup udara bebas. Pria berusia 28 tahun itu dibebaskan pada Sabtu, 11 September 2021 setelah menjalani hukuman penjara karena menampar orang nomor 1 di Prancis.
Yang menarik, Tarel mengaku sama sekali tidak menyesal atas apa yang telah dia perbuat. Dia bahkan berencana untuk menghadiri protes terhadap peraturan penanganan Covid-19 di Prancis dalam waktu dekat.
"Saya menyayangkan kekerasan fisik. Namun demikian, itu hanya tamparan kecil. Saya yakin Macron telah pulih dengan sangat baik," katanya, kepada BFM TV, sebagaimana dikutip WartaSasando.com dari Pikiran-Rakyat.com, Selasa 14 September 2021.
Tarel menceritakan kronologi penamparan Emmanuel Macron pada Juni lalu.
"Hari itu saya datang untuk menantang Presiden Emmanuel Macron," kata Tarel setelah dibebaskan.
"Saya tidak percaya bahwa demokrasi adalah pemungutan suara setiap lima tahun sekali untuk seorang wakil yang pada akhirnya tidak mewakili banyak orang," sambungnya.
Dalam wawancara terpisah dengan radio France Bleu, pemuda itu menyebut tindakannya hari itu sebagai "tindakan politik".
"Jika saya harus kembali ke masa lalu, saya akan melakukan hal yang sama lagi. Saya tidak menyesal," ucapnya.
