SMPK Marsudirini Detusoko Pilot Project Kurikulum Merdeka Belajar Di Kabupaten Ende

- 30 Agustus 2022, 19:13 WIB
Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede saat melihat pameran pruduk oleh para siswa SMPK Marsudirini
Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede saat melihat pameran pruduk oleh para siswa SMPK Marsudirini /Alex RS /
 
Warta Sasando- SMPK Marsudirini Detusoko menjadi pioner dan yang  pertama menerapkan Kurikulum Merdeka belajar. Selain itu, menjadi SMP Pertama di Kabupaten Ende  Nusa Tenggara Timur yang membaca peluang untuk berkomitmen mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
 
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Matildis Mensi Tiwe dalam acara Pameran Hasil Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam rangka Implementasi Kurikulum Merdeka yang berlangsung di Halaman SMPK Marsudirini Detusoko, Selasa 29 Agustus 2022.
 
Dihadapan Wakil Buat Ende Erikos Emanuel Rede,  dan para kepala Sekolah serta siswa, Mensi menuturkan bahwa Kabupaten Ende selangkah Lebih maju dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
 
 
"Launcing produk karya anak anak SMP hari ini  menunjukkan era baru dan transformasi dalam pendidikan, sekolah,  tanpa ada sekat lagi dan ada kerjasama dengan berbagai lini" tambah Mensi. 
 
Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede  yang juga hadir saat itu dalam sambutannya mengapresiasi kerja cerdas dari berbagai pihak khusus SMPK Marsudirini bersama jajarannya.Selain itu juga  Kepala Dinas P dan K, pengawas dan guru penggerak, Kurikulum Merdeka
 
"Ini adalah langkah maju, terobosan pembaharuan bidang pendidikan, dan diterapkan di seluruh negri, termasuk pertama di Kabupaten Ende. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Ende memberikan apresiasi kepada Dinas P dan K, dalam penerapan kurikulum Merdeka Belajar, dan SMPK Marsudirini  yang pertama menerapkan kurikulum ini" ujarnya. 
 
 
Menurut Wabup,  Detusoko sangat strategis dan memiliki peluang besar untuk pengembangan, Merdeka Belajar.Hal ini menunjukan semangat kerja kolektif, dan kerja kolaboratif.
 
" Kita memulai hal baru, tidak hanya produk olahan ubi kayu , namun Detusoko menjadi area strategis untuk pengembangan kepariwisataan, karena Detusoko memiliki keahlian,  didukung ekonomi, iklim dan juga modal,  karena itu tepat untuk memilih SMPK Marsudirini Detusoko menjadi sekolah pertama untuk implementasi Sekolah Merdeka" ucapnya. 
 
Kepala Sekolah SMPK Marsudirini Sr. M Yusmita dalam laporan panitia menuturkan alam program Kurikulum Merdeka ada 7 tema yang ditawarkan dan SMPK Marsudirini mengambil 3 tema  yakni kewiraushaan dengan menciptakan produk kripik singkong rasa balado, Karamel, Manis dan Original. Sementara itu tema kedua adalah Kearifan Lokal dengan mengunjungi Kampung Adat Nuarini serta tema ketiga adalah Pola Hidup berkelanjutan dengan menciptakan pupuk kompos. 
 
 
Kepala Desa Detusoko Barat, Ferdinandus Watu dalam pembacaan komitmen dukungan Kurikulum Merdeka dan Desa menyatakan komitmen yang total dari Desa. Dia menegaskan, dukungan penuh pemerintahan desa terhadap Kurikulum Merdeka.
 
" Dukungan  SDGes Desa khususnya poin ke 4 adalah Pendidikan Desa yang berkualitas dan untuk itu, melalui product olahan keripik dari SMPK Marsudirini ini sudah kami jual secara online dalam platform pasarflores.id Bumdes Au Wula" kata Nando Watu.
 
Dijelaskan,  sekarang orang bisa berbelanja secara langsung secara digital diplatform pasarflores. Konsumen tambahnya , tinggal order dan produknya siap diantar. Selain itu pihaknya memasukan paket wisata "School Visit Study" sebagai bagian dari pengalaman wisata edukasi di Detusoko Barat dengan mengunjungi sekolah dan juga sudah dimasukan dalam platform digital decotur.bumdeswisata.id
 
 
Nando lebih jauh menuturkan, Desa Detusoko Barat berkomitmen untuk terus mendukung Sekolah Merdeka dengan menyediakan Free Wi Fi Zone di area kantor Desa untuk anak-anak  Belajar, selain itu membangun Detusoko Creative Hub dalam mendukung kreativitas anak Desa serentak membentuk forum anak Desa untuk penguatan kapasitas anak didik.
 
"Kami juga telah bekerjasam dengan beberapa kampus di NTT untuk program beasiswa sebagai implementasi Desa Merdeka" ujarnya. 
 
Hadir dalam acara pameran produk, pilot project Kurikulum Merdeka, wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede, Staf Ahli Bupati Ende, kepala Dinas P dan K, Camat Detusoko dan pimpinan Forkompinca, kades Detusoko Barat, Lurah Detusoko, para kepala Sekolah SMP dan SD, para Guru, pengawas, Guru Penggerak, Pastor Paroki, komite dan Undangan. ***

Editor: Alex Raja S


Tags

Terkini

x