Hingga 2023, Yayasan Bambu Lestari Targetkan Tanam Dua Juta Bambu di NTT

- 29 April 2022, 06:09 WIB
Anita Yuyun dari Yayasan Bambu Lestari Memberikan Anakan Bambu Kepada Koordinator KOPI Untuk Ditanam
Anita Yuyun dari Yayasan Bambu Lestari Memberikan Anakan Bambu Kepada Koordinator KOPI Untuk Ditanam /Alex RS/

WARTA SASANDO - Hingga tahun 2023, Yayasan Bambu Lestari (YBL) optimis bisa menaman dua juta bambu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini dikatakan Koordinator Yayasan Bambu Lestari, Anita Yuyun di sela-sela kegiatan penanaman perdana anakan bambu di Kali Loworia Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Kamis 28 April 2022.

Anita Yuyun mengatakan, Yayasan Bambu Lestari melakukan penanaman anakan bambu dalam rangka pelestarian lingkungan, bekerja sama dengan Pemprov NTT. Kerja sama ini telah dimulai sejak 2021.

Baca Juga: Diduga Lakukan Kecurangan Lelang Proyek, Pokja ULP NTT Dilaporkan ke Inspektorat Daerah NTT

Di NTT, jelasnya, Yayasan Bambu Lestari sudah bergerak di tujuh kabupaten untuk melakukan pembibitan dan hingga kini sudah mencapai dua juta lebih anakan bambu. Jenis anakan bambu yang ditanam yakni bambu aur, pring dan petung. 
 
Untuk Kabupaten Ende sendiri, target penanaman anakan bambu sebanyak 300 ribu yang tersebar di 11 kecamatan.
 
Kecamatan yang menjadi sasaran penanaman anakan bambu yakni Maurole, Detusoko, Detukeli, Ende, Nangapanda, Ndona, Lepkes, Wewaria, Lio Timur, Ende Timur dan Kelimutu. Untuk Kecamatan Detusoko ditargetkan sebanyak 30 ribu anakan bambu.
 
 
Untuk pembibitan, lanjut Anita, pihaknya bekerja sama dengan kelompok para ibu pencinta bambu. Selain itu Yayasan bambu Lestari juga bekerja sama dengan Komunitas Orang Muda dan pegiat lingkungan. Hingga saat ini telah dilakukan pembibitan anakan bambu di tiga lokasi di Kabupaten Ende.
 
"Tiga lokasi pembibitan masing-masing di Desa Roa dan Desa Rateroru di Kecamatan Detusoko dan Desa Nggesa Biri di Kecamatan Detukeli," ujarnya.
 
Anita Yuyun menyebtukan, kelompok para ibu yang melakukan budidaya dan pembibitan bambu telah diberikan insentif sebesar Rp1 miliar. Dan kini sudah sekitar 400 ribu anakan yang siap ditanam.
 
Ia menjelaskan ada banyak kegunaan menaman bambu. Diantaranya, menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga sumber mata air. Selain itu juga sebagai sumber pendapatan ekonomi masyarakat.
 
 
Menurut Anita Yuyun, Yayasan Bambu Lestari nantinya tidak hanya berhenti pada pendampingan menanam dan merawat bambu, tetapi juga paska panen yakni membimbing dan melatih untuk menjadi pengrajin bambu.
 
"Untuk peningkatan ekonomi masyarakat, kami juga akan melatih membuat kerajinan tangan dari bambu seperti sepeda, tusuk gigi, tusuk sate, tas dan lainnya. Jadi kami tidak hanya berhenti pada pendampingan pembibitan sajam," ujarnya.
 
Sementara Kepala Desa Detusoko Barat Ferdinandus Watu menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Bambu Lestari dan seluruh komunitas yang sudah menggagas gerakan menanam seribu anakan bambu di desa yang dia pimpin. 
 
 
Bersama warga masyarakat, Ferdinandus berjanji untuk terus merawat bambu yang telah ditanam.
 
"Kami akan menjaga dan merawat anakan bambu yang sudah ditanam oleh rekan-rekan semua," katanya.
 
Untuk diketahui, kegiatan penanaman anakan bambu di Desa Detusoko Barat tersebut digagas oleh Koalisi Orang Muda Untuk Perubahan Lingkungan (KOPI) bekerja sama dengan Yayasan Bambu Lestari dan Pemerintah Desa Detusoko Barat.
 
 
Koalisi KOPI sendiri merupakan perkumpulan aktivis dan kelompok muda serta komunitas lainnya seperti Perkumpulan Hutan Indonesia (PHI), Terasmitra, Yayasan Humanis, dan Inovasi Sosial serta Hivos.***

Editor: Alex Raja S


Tags

Terkini

x