Rektor Unwira Kupang Optimis Unwira Jadi Kampus Unggul dan Terbaik di NTT

- 25 September 2022, 21:58 WIB
Rektor Universitas Widya Mandir (Unwira) Kupang, Pater Dr. Philipus Tulle, SVD
Rektor Universitas Widya Mandir (Unwira) Kupang, Pater Dr. Philipus Tulle, SVD /Patrick Padeng/

 

WARTA SASANDO - Universitas Widya Mandira (UNWIRA) Kupang telah memasuki usianya yang ke 40 tahun. Di usianya yang tidak lagi muda, Unwira Kupang menjadikan dirinya sebagai salah satu universitas tertua Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Hal ini tentunya dirasakan dan dihayati betul oleh pimpinan lembaga yakni Rektor Unwira Kupang, Pater Dr. Philipus Tulle, SVD dan seluruh civitas akademika bahwa momentum Pancawindu adalah momentum refleksi merefleksi, merenung dan mengevaluasi kembali tatakelolah lembaga, serta merancang perubahan dan perbaikan kampus.

"Ini kesempatan dan momentum strategis, seperti tertuang dalam tema hari ini, yaitu Unwira Tangguh, Unggul dan Memerdekakan. Itu cita-cita yang belum tercapai seratus persen pada usia ke-40 Unwira," ujar Pater Rektor usai perayaan Misa Syukur HUT Unwira Kupang ke-40 (Pancawindu) di aula Imaculata Kampus Penfui Kupang pada, Sabtu 24 September 2022.

Baca Juga: Gubernur VBL: Diskusi Refleksi Kritis 4 Tahun Victory Joss adalah Langkah Maju Jurnalis NTT
Lebih lanjut, Peter Rektor menjelaskan, momentum Pancawindu harus dimaknai oleh seluruh civitas akademika untuk selalu berjuang menjadikan Unwira sebagai salah satu kampus terbaik dan penghasil lulusan unggul di NTT

"Moto besar yang diusung dalam Pancawindu Unwira Kupang tahun ini menjadi cita-cita seluruh civitas akademika untuk jadikan Unwira sebagai salah satu kampus terbaik di NTT," harapnya.

Pater Philipus juga mengakui bahwa, secara biologis, Unwira telah memasuki masa yang tidak lagi muda yakni di usianya yang ke-40 tahun, dalam artian sudah sangat dewasa. Namun Unwira merupakan lembaga pendidikan, sehingga harus lebih matang.

Baca Juga: Dukung Pengembangan Olahraga di NTT, UPG 45 Siapkan Beasiswa Gratis Bagi Atlet Berprestasi

"Tetapi sampai sekarang masih banyak keterbatasan, sehingga kita tidak bisa mengukur usia 40 menjadi puncak dari kehidupan sebuah lembaga pendidikan," ungkapnya.

Pancawindu, kata Pater Rektorr menjadi momentum untuk mengoreksi diri dan menanggapi semua usul saran dari berbagai pihak, untuk berusaha memenuhi harapan dari masyarakat, yayasan dan pemerintah.

Halaman:

Editor: Petrus Damianus Padeng


Tags

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x