Kunjungan Kerja di Kabupaten Ende, VBL Sentil Soal Kemiskinan Dan Stunting

- 13 September 2022, 08:03 WIB
Viktor Bungtilu Laiskodat Gubernur Nusa Tenggara Timur saat Raker bersama para Camat, Lurah dan Kepala Desa se Kabupaten Ende
Viktor Bungtilu Laiskodat Gubernur Nusa Tenggara Timur saat Raker bersama para Camat, Lurah dan Kepala Desa se Kabupaten Ende /Alex RS /
Warta Sasando - Dalam kunjungan kerja sekaligus Rapat Kerja bersama para Camat  Kepala Desa dan Lurah se Kabupaten Ende, 
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengingatkan kepada seluruh jajaran pemerintah  agar serius menangani Kemiskinan dan Stunting di daerah ini.
 
Untuk itu kepada para Camat, Kepala Desa dan Lurah dia mengingatkan agar lebih serius  lagi dalam upaya penanganan dua hal tersebut. 
 
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan  hal ini  saat Rapat Koordinasi bersama para Camat, Lurah,Kepala Desa serta pimpinan OPD di Kecamatan Wewaria,Kabupaten Ende NTT Senin 12 September  2022. 
 
 
Turut hadir, Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede, anggota DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat,Staf Ahli Gubernur NTT, Staf Ahli Bupati Ende ,pimpinan OPD Provinsi NTT, Dirut Bank NTT dan rombongan lainnya dari Provinsi. 
 
VBL demikian ia biasa disapa menegaskan,  ditahun 2023 dan 2024 akan terjadi krisis ekonomi dan inflasi  yang luar biasa. Akan terjadi kelaparan di hampir 250 juta penduduk di dunia. Angka ini,sebut dia,  akan bertambah sejalan dengan tidak adanya upaya pencegahan dan penanganan. 
 
Presiden RI Joko Widodo jelas VBL  ,tidak ingin hal ini  terjadi di negri ini, karena itu Presiden memerintahkan para gubernur untuk  segera melakukan  koordinasi dengan Bupati, Camat Kepala Desa dan Lurah dalam rangka penanganan agar tidak  terjadi krisis tersebut. 
 
 
" Jokowi tidak mau Negri ini lapar, karena  itu para gubernur diperintahkan untuk segera lakukan rapat koordinasi  dengan jajaran dibawah hingga ke tingkat desa, dan tahun 2023/ 2024 NTT juga tidak boleh ada masyarakat yang lapar " ujarnya. 
 
Dijelaskan, melalui program unggulan Provinsi NTT setidaknya bisa menjawab keresahan tersebut. Karena itu  dirinya mendorong agar segera membudidayakan Shorgum, Padi dan Kelor yang merupakan  program unggulannya dan  harus dilakukan secara serius.
 
" Ini program unggulan. Bukan berarti  program lain tidak ada, namun ini yang menjadi unggulan kita di NTT dalam menjawab situasi tersebut "sebutnya lagi.
 
 
VBL juga mengajak agar masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk  menanam  tanaman produktif dalam rangka menjawabi kebutuhan masyarakat. Menurut dia, inflasi terjadi  karena kekurangan pangan sementara permintaan tinggi karena itu harga melambung. 
 
" Jangan biarkan pekarangan rumah kosong,  tanamlah tanaman produktif seperti cabai dan lainnya.Karena jika cabai langka, dan jika harga tinggi kita bisa mengkonsumsi cabai yang ditanam sendiri " pintanya. 
 
Kepada para Camat dan kepala desa VBL meminta untuk juga memanfaatkan lahan kosong yang ada di daerah masing-masing. Dia memerintahkan untuk tidak membiarkan lahan tersebut tidak berproduksi menjadi lahan tidur.
 
 
" Jika kekurangan bibit ataupun benih segera lakukan koordinasi dengan Dinas terkait untuk datangkan benih.Jangan biarkan lahan kosong .Saya untuk siap untuk bantu " tegasnya  sambil menambahkan  pada Camat, Kepala Desa dan Lurah untuk juga lakukan kerjasama dengan pihak Bank seperti dengan Bank NTT dalam menjalankan pembangunan. 
 
Disebutkan, Pemda NTT telah menggelontorkan setidaknya Rp 42 Triliun APBD dan di Kabupaten Ende Rp 1,25 Triliun namun masih ada juga masyarakat yang miskin. Meski diakuinya  angka kemiskinan sudah menurun di Nusa Tenggara Timur. 
 
Selain persoalan kemiskinan, dirinya juga mengangkat soal Stunting .Dia meminta agar ditangani secara serius. Karena pada tahun 2025 telah dicanangkan sebagai generasi emas.Jika tidak ditangani secara benar ,maka generasi yang akan datang akan menjadi generasi yang kerdil dan berkemampuan kurang.
 
 
" Kita telah menentukan tahun 2025 sebagai tahun generasi emas.Karena itu ,harapan saya agar Kemiskinan dan Stunting bisa diurus dengan baik, jika mau ingin generasi kedepannya tidak kerdil dan tidak memiliki kemampuan " ujarnya. 
 
Kepada Pemerintahan kabupaten Ende dirinya menyampaikan apresiasi  dan terima kasih karena telah bertekat untuk menurunkan angka Stunting ke angka zero.
 
" Tidak boleh ada lagi kerja sendiri harus ada kolaborasi  Bupati dengan Bupati, Camat dengan Camat, begitu juga desa dengan desa. Tidak boleh ada lagi pembangunan yang masing-masing desa kerja sendiri- sendiri apalagi dalam penanganan kemiskinan dan stunting" pesan VBL.
 
 
Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerja Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan melakukan Rapat Kerja bersama pemerintah Kabupaten Ende, para Camat, Lurah dan Kepala Desa. 
 
Dia juga melaporkan terkait  penanganan Stunting di Kabupaten Ende  yang dia sebut sudah mencapai dua digit. Sesuai , dan sesuai  komitmen Bupati  dan seluruh stakeholder akan berjuang maksimal dalam rangka menekan angka Stunting  ke titik zero. 
 
" Tekad kami untuk menekan angka Stunting hingga titik  zero .Ini sesuai perintah dan harapan bapak Bupati " pungkasnya.***

Editor: Alex Raja S


Tags

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x