Dukung Produk Kopi, Bank NTT Cabang Ende Gelar Pelatihan Basic Skill Training Barista

- 18 Januari 2022, 16:42 WIB
Bupati Ende Djafar Achmad Buka Kegiatan Pelatihan Barista
Bupati Ende Djafar Achmad Buka Kegiatan Pelatihan Barista /Alex Raja S/
 
Warta Sasando-Apresiasi diberikan kepada Bank NTT Cabang Ende. Ditengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi dan varian Omnicron menghantui warga masyarakat Bank NTT Cabang Ende hadir dalam rangka membantu ekonomi kerakyatan.
 
Bank NTT Cabang Ende,Selasa 18 Januari 2022  menggelar pelatihan Basic Skill Training Barista bagi warga masyarakat khusunya bagi desa - desa yang selama ini menjadi dampingan Bank NTT.
 
Pelatihan tersebut bertempat di Aula Hotel Satar Mese Jln El Tari, Selasa,18 Januari 2022 sampai 20 Januari 2022.
 
 
Pemerintah kabupaten Ende merespon baik  dibuktikan dengan kehadiran Bupati Ende Djafar Achmad yang secara langsung membuka kegiatan tersebut.
 
Kepala Bank NTT Cabang Ende Frans Boli Tobi usai seremoni pembukaan mengatakan,kegiatan Pelatihan  Basic Skill Training (Barista) dalam rangka tindak lanjut Program Festival Desa Binaan Bank NTT dan Komitmen Bank NTT mendukung penuh Pengembangan Produk Kopi di Kabupaten Ende.
 
Frans Boli Tobi menyebutkan, kegitan tersebut merupakan tindak lanjut festival desa binaan dimana tag linenya  membangun Indonesia dari desa.
 
 
" Untuk itu kita ikut sertakan dalam pelatihan ink desa-desa yang menjadi  binaan kami ,selain itu juga dari desa lainnya dalam rangka pengembangan ekonomi masyarakat" ujar dia.
 
Dia menyebutkan, ada empat desa yang mengutus perwakilan dalam mengikuti pelatihan selain peserta dari kota Ende sendiri.Keempat desa tersebut masing-masing desa Wologai Tengah, Nggela ,Golulada dan Detusoko Barat.
 
" Desa tersebut merupakan desa penyanggah wisata" ujarnya . Dirinya berharap agar nantinya para wisatawan bisa merasakan citarasa kopi yang nikmat yang disuguhkan oleh para Barista setelah mendapatkan pelatihan.
 
 
Kedepannya tambah Frans,kabupaten Ende akan terus dikenang bukan saja obyek wisata namun cita rasa kopi yang nikmat .
 
"Ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat jika sudah buka kedai kopi di lingkungan masing-masing" ujarnya.
 
Frans Boli,  menambhakan, berdasarkan amatannya, banyak generasi milenial yang di kabupaten Ende yang kini berjumlah 20 persen dari penduduk sering tongkrong di caffe untuk menikmati kopi.
 
 
" Untuk itulah kita lakukan pelatihan yang juga melibatkan para generasi milenial untuk menjaring minta mereka selain tentu saja para wisatawan" pungkasnya .
 
Bupati Ende Djafar Achmad saat membuka kegiatan ini mengatakan, Pemerintah menyambut baik dan menyampaikan apresiasi kepada Bank NTT Cabang Ende.Dia menyebut sesuatu yang luar biasa telah dilakukan oleh Bank NTT.
 
" Saya berharap para peserta bisa mengikuti secara sungguh sehingga bisa bawa pulang ilmu yang dipelajari" ujar Djafar Achmad.
 
 
Bupati Ende Djafar Achmad bermimpi ,kota Ende kedepannya bisa menjadi kota yang tidak tidur pada malam hari.Karena itu, dia berharap dengan pelatihan bisa membuka lapangan kerja  khsusnya bagi generasi milenial.
 
" Kota Ende kita jadikan kota yang tidak tidur dimalam hari.Karena itu adanya kedai kopi bisa menghidupkan suasana malam hari" kata Djafar Achmad.
 
Dirinya juga mengatakan, kedepannya para Barista bisa mempertahankan cita rasa yang enak , sehingga para konsumen penikmat kopi bisa kembali kunjung ke kedai yang dikelola.
 
 
" Pertahankan cita rasa ,sehingga wisatawan atau penikmat kopi bisa bercerita kepada teman- teman setelah minum ditempat kamu.Dengan begitu makin banyak tamu yang datang " kata dia .
 
Dirinya  meminta kepada peserta nantinya setelah terjun kelapangan  untuk konsisten dalam bekerja, khususnya bagi generasi milenial dan terus bekerja dan selalu komit dalam berurusan dengan waktu.
 
" Kalau buka jam tujuh dan tutup tengah malam , lakukan itu  Jangan sampai orang datang kedainya belum buka dan mereka harus menunggu. Ini yang tidak baik"
pungkasnya 
 
 
Salah seorang trainer Desianti Kartini Jakob mengatakan, sebelum melakukan pelatihan akan diisi dengan teori.Pihaknya akan menjelaskan sejarah kopi dan tibanya kopi  Indonesia.
 
" Kita bicara itu dulu sehingga mereka tahu, oh sebenarnya kopi itu asalnya dari sana" kata Desianti trainer dari " Kopi Sa" Kupang ini.
 
Ia menjelaskan, nantinya pihaknya akan melatih alat manual yang sederhana kepada para peserta dalam rangka meracik kopi.
 
Peserta  pelatihan bersama treiner
Peserta pelatihan bersama treiner
 
Dia juga berharap para peserta bisa membuka kedai kopi setelah mendapatkan pelatihan.Karena itu sebut dia, varian kopi yang akan diperkenalkan adalah jenis kopi Arabika.Karena cita rasa dan aromanya sangat enak.
 
Selain itu tambahnya, juga kopi varian robusta.Karena itu akan diberikan pelatihan bagaimana cara meracik dengan baik dan benar dengan menggunakan alat yang sederhana.
 
" Untuk alat yang lebih modern kita belum bisa lakukan Fokus kita ,kita pakai alat yang ada yang sederhana dulu" ujarnya.***

Editor: Alex Raja S


Tags

Terkini

x