WARTA SASANDO - Korea Selatan (Korsel) mulai merasakan dampak dari larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) oleh pemerintah Indonesia.
Larangan ekspor minyak goreng ini mengakibatkan restoran besar maupun kecil di Korsel menaikan harga dagangannya.
Salah satu pemilik restoran ayam goreng chimaek di pusat kota Seoul, Lee mengatakan selama 15 tahun membuka restoran, baru kali ini ia terpaksa menaikan harga ayam goreng.
Baca Juga: Pengamat: DPR Harus Lakukan Pembenahan Tata Niaga Minyak Goreng
Ia mengaku menaikan harga ayam goreng mengikuti langkah restoran ayam goreng terkenal lainnya di Korsel yang sudah menaikkan harga lebih dulu.
Padahal, di restorannya sudah terpajang penghargaan layanan pelanggan dari kantor pemerintah setempat untuk rekor harga yang stabil.
"Semuanya naik, kotak minyak ini berlipat ganda, tepung bumbu naik, begitu juga ayam goreng," kata Lee sebagaimana dikutip wartasasando.com dari Reuters pada Selasa, 3 Mei 2022.
Baca Juga: Ini Alasan Timnas Belanda Gunakan Jersey Warna Orannye di Piala Dunia
Lee telah menaikkan harganya menjadi 8.000 won atau setara Rp91.968 untuk 1 ayam goreng. Sedangkan, jaringan restoran yang lebih besar akan mengenakan harga hingga 20.000 won atau setara Rp229.921.